Rabu, 25 November 2015

analisis sebuah novel:asa anak desa(slamet tuharie Ng)

menganalisis sebuah novel
asa anak desa
DISUSUN
O
L
E
  H :
SARIKA AZNI
Pembimbing:  

                   SITI  ZUBAIDAH  S.Pd

1.               SINOPSIS
Santoso adalah anak yang berasal dari desa wonokerto dia anak yang rajin, pintar dan berbakti kepada orang tua. Ayah nya bernama Pak Kirman,  Ibunya bernama Yu Suyanti, dan kakang terdekatnya yaitu kang bejo.
Waktu santoso mau menjalani ujian nasional, sang bapak telah meninggal dunia. Santoso adalah anak yang lulusan terbaik di SMA-NYA, dan dia mendapatkan beasiswa S1 ke AUSTRALIA jurusan EKONOMI.Tetapi, ia gagal untuk untuk kuliah di AUSTRALIA  karena  keadaan keuangan yang tidak mencukupi.lalu ia memberikan beasiswa itu ke temannya DONI.
Tak lama kemudian, santoso mendapatkan pekerjaan di MALAYSIA sebagai buruh kelapa sawit,dan pekerjaan itu pun tak  jadi karena passport-nya tertinggal. Setelah itu ada supir yang baik hati yang membantunya mencari pekerjaan di jakarta karena dan dia mendapat pekerjaan sebagai cleaning service
Setelah ia bekerja di jakartaia bertemu dengan ibunya tetapi ibunya bukan bekerja sebagai TKI di MALAYSIA.akan tetapi ibunya bekerja sebagai seorang pelacur di Jakarta. Santoso pun pulang ke kampungnya dikarenakan ia kecewa kepada sang ibu, ia tak mau menerima sang ibu dengan keadaan yang seperti itu, seolah-olah ibunya ibunya tidak memperhatikan keluarga-nya selama 10 tahun, tetapi setelah di bujuk para warga akhirnya santoso mau menerima sang ibu.
Santoso berada di wonokerto sudah mendapatkan pekerjaan sebagai promosi wisata di pagilaran. Dan ia pun sukses besar untuk membangun pagilaran.karena santoso sudah memajukan pagilaran sebagai wtempat wisata yang sering di kunjungi, apa salahnya para warga meminta santoso sebagai kepala desa.para warga berfikir jikalau santoso yang menjadi kepala desa mungkin ia juga bias memajukan kampungnya sendiri. Akhirnya santoso terpilih sebagai kepala desa akhirnya ia bias memimpin kampungnya sendiri,kampung yang ia cintai.


2.               TEMA: perjuangan santoso yang tiada habisnya untuk menghadapi beberapa masalah.
3.               LATAR (SETTING):
a)               Tempat:
Ø Wonokerto ( A.A.D _2)
memang keadaan wonokerto sangatlah menyedihkan aksses untuk sampai ke desa ini pun tergolong amat sulit. Jalannya tak beda dengan kali mati.Bahkan, hanya penduduk asli wonokerto atau tetangga desa saja yang bias melewati jalanan itu dengan sepeda motor.’’
Ø Jakarta ( A.A.D _81)
“ Jakarta, babak baru kehidupan kini. Hidup di kota metropolitan ini, bukanlah impiannya’’
b)              Waktu:
Ø Pagi ( A.A.D _4)
“pagi itu,matahari Nampak begitu cerah.memancarkan seluruh cahayanya untuk menerangi bumi dan penghuni semesta raya.’’
Ø Sore (A.A.D _65)
Dari kejauhanterdengar suara adzan maghrib sudah berkumandang.”
c)               Suasana:
Ø Sedih (A.A.D _13)
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.Bapak-bapak ibu-ibu, kang kirman sudah di ambil oleh ALLAH SWT.”
Ø Terkejut (A.A.D _120)
wajah santoso berubah menjadi pucat”

4.   PENOKOHAN:
Ø KANG KIRMAN
Watak: baik, walaupun dia hanya seorang petani biasa dia mau menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
Ø YU SUYANTI
Watak: kejam, hanya memperdulikan diri sendiri dan tidak pernah pulang dan memikirkan keluarganya yang ia tinggalkan sudah 10 tahun lamanya.
Ø SANTOSO
Watak: baik, penyabar, penolong.
Ø KANG BEJO
Watak: baik,penyabar,penolong santoso.


5.                ALUR (maju)

1)   Pengenalan
cerita ini berawal dari seorang anak yang tinggal di sebuah desa, wokonerto.dia adalah anak petani yang melanjutkan pendidikan SMA, sedangkan anak yang lainnya tidak. Di desanya hanya ada 3 anak desa yang masuk ke jenjang SMA, itu pun dikarenakan anak pegawai yang orang tuanya sudah memiliki gaji tetap, dan ketiganya pun tidak ada yang menetap di desa melainkan menetap di luar kota.dan hanya santoso lah yang anak petani yang melanjutkan jenjang SMA-Nya.berikut penggalan ceritanya:
“……ia adalah pemuda desa wonokerto yang dikenal baik oleh masyarakat.Mungkin ialah satu-satunya anak petani yang memiliki cukup pengalaman diluar. Maklum, hanya bapak nya yang mau menyekolahkan anaknya ke SMA….”

2)   Tikaian/gawatan
Saat ayah santoso hendak pergi kesawah santoso ingin pergi juga bersama sang ayah, tetapi ayah santoso tidak mengijinkan santoso untuk ikut dengan ayahnya.ayah santoso menyuruh santoso untuk belajar karena tidak lama lagi santoso akan mengikuti ujian nasional. Santoso sangat ingin membantu sang ayah tetapi ayah nya tidak mengijinkannya.berikut penggalan cerintanya:
“Ga usah, kamu dirumah saja. Urusan sawah biar bapak. Kamu konsen belajar aja.sebentar lagi juga kamukan mauujian apa namanya?”
“ujian akhir nasional pak”
“nah itu, makanya kamu belajar bapak pergi dulu ya.”
“nggih pak, ngantos-ngantos”
3)   Konflik
Santoso sangat khawatir dengan sang ayah karena sang ayah tidak kunjung pulang tidak pernahnya sang ayah pulang terlambat,sampai-sampai makanan yang dibuat santoso untuk sang ayah sampai dingin.kekhawatiran santoso semakin tidak karuan Akhirnya santoso pergi kesawah untuk melihata sang ayah dan ternyata sang ayah sudah terbaring diantara pohon-pohon jagung, lalu ayahnya dibawa para warga kerumah santoso ,sesampainya dirumah para warga membacakan yasin, untuk kang kirman ayahnya santoso,dan tidak lama kemudian….., Berikut penggalan ceritanya:
“innalillahi wainna ilaihi rajiun,bapak-bapak ibu-ibu, kang kirman sudah di ambil oleh ALLAH SWT”
“Begitulah ucapnya(kiai Dahlan) hingga membuat suasana pecah…”
4)   Klimaks
Melonjaknya pertikaian santoso itu sejak bertemu denagan ibunya. Ayahnya santoso mengatakan bahwa ibunya di Malaysia. Tetapi kenyataan ibunya berada di Jakarta dan pekerjaan nya juga bukan sebagai TKI , tetapi ia terlibat kasus prostitusi(pelacur). Santoso sangat kecewa dengan sang ibu sudah 10 tahun tidak pulang-pulang dan menipunya selama 10 tahun.Berikut penggalan cerita-nya:
“…ini ibumu nak.” Ucapnya sambil memuntahkan seluruh air matanya.
“Tidak, kau bukan ibuku.ibuku sedang di Malaysia.”
“ini ibumu nak.ibu tidak di Malaysia.”
“Tak mungkin aku punya seorang ibu yang bekerja sebagai mucikari.” Jawabnya dengan keras sembari melepaskan pelukanerat dari mama tia….”
5)   Anti Klimaks
Santoso akhirnnya menerima yu suyanti sebagai sang ibu santoso.walaupun dia baru mau memaafkan sang ibu. Tetapi yu suyanti tidak lama berada di desa wonokerto karena ibunya harus kembali ke Jakarta untuk mengurus keperluan dan barang-barang untuk kembali lagi ke desa tinggaln bersama sang anak yaitu santoso. Berikut penggalan ceritan-nya:
“…. To ibu berangkat ke Jakarta dulu.ibu janji minggu depan akan pulang dan tak akan pergi lagi” Tuturnya pada santoso
“Terserah ibu saja lah. Mana yang menurut ibu baik….”

6)   Penyelesaian/ending
Endingnya dari NOVEL ASA ANAK DESA akhirnya sisantoso menjadi kepala desa di kampungnya karena para warga jamin bahwa santoso bisa memimpin desanya sendiri.awalnya santoso menolak untuk menjadi kepala desa tetapi karena para warga sangat ingin kalau santoso menjadi kepala desa,Akhirnya santoso pun tidak bisa menolak keinginan para warga untuk dia menjadi kepala desa, berikut penggalan ceritanya:
“Mas, titip desa wonokerto ya.sampean lebih pantas untuk menjadi pemimpin.” Ucap pak mulyadi
“Terima kasih pak”
“Mohon do`a restunya”
“Tentu saja”

6.    MAJAS

Ø Majas hiperbola
Mendiskripsikan sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek berlebihan.
“ini ibumu nak.” Sambil memuntahkan seluruh air matanya.(A.A.D_120)
Ø Majas metapora
Gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempuntai sifat sama atau hampir sama.
“bisa memantulkan sinar mentari kembali ke peraduannya”(A.A.D_39)
Ø Majas personifikasi
Pengungkapan dengan menggunakan prilaku manusia yang di berikan kepada sesuatu yang bukan manusia.atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
“ibu kota, selalu penuh dengan kendaraan dan kepulan asap yang keluar dari mulut-mulut knalpot.”(A.A.D_81)
Ø Majas personifikasi
Pengungkapan dengan menggunakan prilaku manusia yang di berikan kepada sesuatu yang bukan manusia.atau yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
“pagi itu masih buta, matahari belum sedikit pun menampakkan diri” (A.A.D_148)

7.    SUDUT PANDANG
Sudut pandang dari novel ASAANAK DESA merupakan sudut pandang orang “ketiga” karena dalam novel ASA ANAK DESA menceritakan seperti “DIA” , ”IALAH” . berikut kutipan ceritanya:
“santoso… ia adalah pemuda dari desa wonokerto yang dikenal baik oleh masyarakat.Mungkin ialah satu-satunya anak petani yang memiliki cukup pengalaman di luar. Maklum, dari sekian banyak petani Didesa Wonokerto, hanya bapaknya yang mau menyekolahkan anknya ke SMA. Namanya Pak Kirman, atau yang biasa dipanggil Kang Kirman oleh para tetangga.”

8.    AMANAT
Ø Kita harus menerima apa yang telahdiberikan ALLAH kepada kita.
Ø Apabila kita mendapat sebuah masalah atau masalah bertubi-tubi sekalipun kita harus tabah menghadapinya.
Ø Sebagai seorang anak kita harus berbakti kepada orang tua.
Ø Apabila orang tua kita berbuat salah setidaknya kita harus memperingatinya.
Ø Setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.
Ø Jangan mudah putus asa.
Ø Didunia ini kita harus damai dengan sesame kerabat.
Ø Apabila kita sedang dilanda kesedihan atau pun kesusahan mintalah petunjuk kepada ALLAH SWT.
Ø Apabila kita kita percaya diri atas cita-cita apa yang kita inginkan Insyaallah akan tercapai.
Ø Patuhlah terhadap yang lebih tua.
Ø Orang yang tulus menjalankan segala yang diberi oleh ALLAH SWT.insyaallah ALLAH akan memberi dengan tulus juga Nikmat yang di berikannya.
Ø Jangan lah kita menyebarkan isu terhadap kerabat yang tidak seharusnya kita kerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar